Duniamu dan mereka yang sekarang adalah duniaku di masa lalu ,
sedangkan duniaku yang sekarang mungkin tak akan pernah kau lalui apalagi kau rasakan
Kelak kau juga akan menyesalinya , seperti yang ku sesali sekarang
Berhati-hati lah dalam berbuat ..
seLalu ingatlah kematian , karena sesungguhnya Orang yang Cerdas = Yang Mengingat Kematian
Seorang yang cerdas tentu tidak akan terlena dengan kehidupan dunia
karena dia sadar dunia ini fana dan hanya sementara. Dia tidak akan
terlena dengan gemerlapnya dunia dan segala apa yang ada di dalamnya.
Sebaliknya ia akan senantiasa ingat akhirat, tempat tinggalnya yang
abadi kelak. Dengan demikian seorang yang cerdas maka ia akan selalu
ingat kematian.
Ibnu Umar berkata,
كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَسَلَّمَ عَلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» ،
قَالَ: فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ
ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ
الْأَكْيَاسُ
“Suatu ketika saya pernah bersama Rasulullah lalu datanglah seorang
laki-laki dari kaum Anshor. Dia mengucapkan salam kepada Nabi
shallallahu ‘alahi wasallam lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, muslim manakah yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Yaitu yang paling baik akhlaqnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu muslim manakah yang paling cerdas?” Rasulullah menjawab, “Yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk kehidupan yang berikutnya (setelah kematian). Mereka itulah orang-orang yang cerdas".
Betapa banyak kita dapati orang-orang yang ‘tidak cerdas’. Dia
tahu bahwa dirinya akan meninggalkan dunia ini tetapi ia kejar dunia
ini mati-matian. Dia tahu bahwa dirinya akan menghadapi kehidupan
akhirat tetapi ia lalai mempersiapkan bekal untuknya. Hal ini tidak lain
karena dia lalai mengingat kematian.
kita tak tau apakah akan mati dalam keadaan khusnul khotimah atau malah suul khotimah
Tak terbayangkan jika mati dalam keadaan maksiat..
Nauzubillahiminzalik
selalu perhatikan apa yang kita perbuat sobat .
surga ataupun neraka itu tergantung kita yang memilih
uhibbukum fillah :)
Ilmuu ternyata bukan dari guru saja tapi dari orang disekitar kita juga
BalasHapusjangan lihat orang yang menyampaikan ,, tapi lihatlah apa yang disampaikannya
BalasHapus