Adapun tanda-tanda kematian
khusnul khatimah, di antaranya :
1. Mengucapkan
Dua Kalimt Syahadat ketika Wafat
Imam Ghazali dalam “Minhaj Al-‘Abidin”
menurunkan sebuah riwayat yang bersumber dari Ibnu Syabramah. Ia berkata.”Aku
pernah menjenguk seseorang yang sedang sakit bernama asy-Sya’bi. Didekat orang
tersebut ada orang lain yang mengajariny bacaan “La Ilaha Illallahu Wahdahu La
Syarika Lahu” lalu asy-Sya’b”ibberkata,”Aku tidak akan meninggalkan kalimat
tersebut, baik kamu ajarkan kepadaku atau tidak.” Lantas ia membaca firman
Allah,”…Dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa dn Allah mereka berhak
dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan Allah adalah Maha
Mengetahui segala sesuatu.”(Q.S al-Fath: 26)
Dalam beberapa riwayat dijelaskan
bahwa orang yang pada akhir hidupnya membaca “Laa ilaaha illallah” maka ia
termasuk orang yang khusnul khatimah.
Rasulullah bersabda,”Barang siapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan La
ilaaha illallah maka ia akan dimasukkan kedalam surga” (HR. Hakim dan Ibnu
Hibban)
Dalam Syarh Kitab At-Tauhid karya
Ibnu Abdul Wahhab disebutkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar yang
juga tercantum dalam Shahih Bu-khari dan Muslim. “Tidak seorang hamba oun yang
mengucapkan La ilaaha illallah lalu ia meninggal dunia dengan kalimat itu,
kecuali ia akan masuk surga.”Ada juga hadis yang menyatakan,”Barang siapa yang
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba Allah dan
utusan-Nya, Allah akan mengharamkan neraka atas dirinya.” (HR. Muslim)
2. Ketika
Wafat Dahinya Berkeringat
Ini berdasarkan hadis dari
Buraidah Ibnu Khasib adalah Buraidah dahulu ketikadi Khurasan. Ia menengok
saudaranya yang sedang sakit, namun, didapatinya saudaranya itu telah wafat.,
dan terlihat di jidatnya berkeringat, kemudian ia berkata, :Allahuakbar,
sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: matinya seorang mukmin adalah
dengan berkeringat dahinya” (HR. Ahmad, Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Sebagian ulama yang lain
mengatakan, “Keringat yang membasahai dahinya adalah disebabkan rasa malu
terhadap Allah akibat pengakuannya atas segala kesalahan yang diperbuat. Sebab segala
yang lampau telah mati, yang tersisa hanyalah kekuatan hidup dan bergerak pada
apa yang ada diatas sana. Rasa malu itu ada pada kedua mata, dan pada saat
itulah rasa malu itu sangat terasa. Sedangkan orang kafir, mereka buta, dan
tidak lagi memiliki rasa malu itu. Sedangkan keringat itu akan muncul dari
mereka yang mendapat rahmat. Sebab, tak ada seorang wali, sahabat, atau orang
baik, kecuali ia pasti akan mendapat kabar gembira dan kemuliaan dari-Nya.
3. Wafat
pada Malam Jumat
Hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah saw, “tidaklah seorang muslim
yang wafat pada hari jumat ataulah pada malam jumat kecuali pastilah Allah
menghindarkannya dari siksa kubur” (HR. Ahmad)
4. Mati
Syahid dalam Medan Perang
Mengenai hal ini,
Allah swt. berfirman dalam surat Ali Imran (169-171):
وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (١٦٩)
فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ
مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ
خَلْفِهِمْ أَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٧٠)
يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ
اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (١٧١)
169. Janganlah kamu mengira bahwa
orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi
Tuhannya dengan mendapat rezki.
170. Mereka dalam keadaan gembira
disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang
hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul
mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.
171.
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan
bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.
Adapun hadits-hadits
Rasulullah saw yang berkenaan dengan masalah ini, “bagi orang yang mati syahid
ada enam keistimewaan, yaitu diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya
mengucur, melihat tempatnya didalam surge, dilindungi dari azab kubur, daqn
terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman,
dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memberikan syafaat bagi 70 orang
kerabatnya.” (HR. Tirmidzi, ibnu majah dan Ahmad)
To be Continue :)