bubles

Kamis, 27 Desember 2012

Khusnul Khotimah

Kematian! Adalah satu hal yang paling ditakutkan oleh manusia. Sebegitu takutnya manusia pada kematian, bahkan hanya sekadar membicarakannya pun merasa enggan. Padahal, di dunia ini satu-satunya hal yang pasti terjadi pada diri kita adalah kematian. Jika Izrail sudah diperintahkan Allah untuk mencabut nyawa seseorang, maka ia pasti akan menjalankan tugasnya. Tak perlu gentar menghadapi kematian. Sebaik-baik kematian bagi umat muslim adalah khusnul khotimah. Izrail datang dengan wajah yang berseri penuh dengan senyum. Ketika ia mencabut ruh kita, ia mencabutnya dengan penuh kasih saying dan persahabatan, sementara rasa sakit lantaran sakaratul maut yang memilukan itu menjadi terkalahkan oleh keindahan bayang-bayang surgawi yang begitu indah menawan. Lalu kita pun dapat memejamkan mata dengan senyum menghias di bibir, sebab ruh kita telah disambut oleh para bidadari yang jelita sang penghuni surga. Sungguh indah! Bagaimana cara menggapai kematian husnul khotimah itu?? Dan apa tanda-tanda kematian khusnul khatimah? Berikut akan saya jabarkan 
Adapun tanda-tanda kematian khusnul khatimah, di antaranya :
1.       Mengucapkan Dua Kalimt Syahadat ketika Wafat
Imam Ghazali dalam “Minhaj Al-‘Abidin” menurunkan sebuah riwayat yang bersumber dari Ibnu Syabramah. Ia berkata.”Aku pernah menjenguk seseorang yang sedang sakit bernama asy-Sya’bi. Didekat orang tersebut ada orang lain yang mengajariny bacaan “La Ilaha Illallahu Wahdahu La Syarika Lahu” lalu asy-Sya’b”ibberkata,”Aku tidak akan meninggalkan kalimat tersebut, baik kamu ajarkan kepadaku atau tidak.” Lantas ia membaca firman Allah,”…Dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa dn Allah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Q.S al-Fath: 26)
Dalam beberapa riwayat dijelaskan bahwa orang yang pada akhir hidupnya membaca “Laa ilaaha illallah” maka ia termasuk orang yang khusnul khatimah. Rasulullah bersabda,”Barang siapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan La ilaaha illallah maka ia akan dimasukkan kedalam surga” (HR. Hakim dan Ibnu Hibban)
Dalam Syarh Kitab At-Tauhid karya Ibnu Abdul Wahhab disebutkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar yang juga tercantum dalam Shahih Bu-khari dan Muslim. “Tidak seorang hamba oun yang mengucapkan La ilaaha illallah lalu ia meninggal dunia dengan kalimat itu, kecuali ia akan masuk surga.”Ada juga hadis yang menyatakan,”Barang siapa yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, Allah akan mengharamkan neraka atas dirinya.”     (HR. Muslim)
2.       Ketika Wafat Dahinya Berkeringat
Ini berdasarkan hadis dari Buraidah Ibnu Khasib adalah Buraidah dahulu ketikadi Khurasan. Ia menengok saudaranya yang sedang sakit, namun, didapatinya saudaranya itu telah wafat., dan terlihat di jidatnya berkeringat, kemudian ia berkata, :Allahuakbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya” (HR. Ahmad, Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Sebagian ulama yang lain mengatakan, “Keringat yang membasahai dahinya adalah disebabkan rasa malu terhadap Allah akibat pengakuannya atas segala kesalahan yang diperbuat. Sebab segala yang lampau telah mati, yang tersisa hanyalah kekuatan hidup dan bergerak pada apa yang ada diatas sana. Rasa malu itu ada pada kedua mata, dan pada saat itulah rasa malu itu sangat terasa. Sedangkan orang kafir, mereka buta, dan tidak lagi memiliki rasa malu itu. Sedangkan keringat itu akan muncul dari mereka yang mendapat rahmat. Sebab, tak ada seorang wali, sahabat, atau orang baik, kecuali ia pasti akan mendapat kabar gembira dan kemuliaan dari-Nya.
3.       Wafat pada Malam Jumat
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw, “tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jumat ataulah pada malam jumat kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur” (HR. Ahmad)
4.       Mati Syahid dalam Medan Perang
Mengenai hal ini, Allah swt. berfirman dalam surat Ali Imran (169-171):

وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (١٦٩)
فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٧٠)
يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (١٧١)
169. Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
170. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
171. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.

Adapun hadits-hadits Rasulullah saw yang berkenaan dengan masalah ini, “bagi orang yang mati syahid ada enam keistimewaan, yaitu diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya didalam surge, dilindungi dari azab kubur, daqn terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya.” (HR. Tirmidzi, ibnu majah dan Ahmad)

To be Continue :)

Sami Yusuf

Sami Yusuf (lahir 1 Juli 1980; umur 32 tahun) adalah seorang penyanyi-penulis lagu Inggris-Iran, komposer, produser dan musisi multi-instrumentalis.[1]
Pada tahun 2003 Yusuf merilis debut album Al-Mu'allim pada usia 23, menjual lebih dari dua juta kopi. Setelah merilis album kedua "My Ummah" pada tahun 2005, Yusuf telah digembar-gemborkan sebagai "Bintang Rock Islam Terbesar" oleh majalah Time untuk sukses dalam menarik basis penggemar yang relatif muda dari daerah yang beragam di seluruh dunia, kebanyakan mereka dari latar belakang Muslim. Yusuf telah menjual lebih dari tujuh juta album.[2] Pada bulan Oktober 2010, setelah lima tahun kekosongan, Yusuf album ketiga "Wherever You Are" resmi diluncurkan, yang menyatakan genre-nya sendiri diciptakan "Spiritique". Yusuf terlibat dalam inisiatif kemanusiaan, mendukung, antara lain, Islamic Relief dan Save the Children.

Kehidupan awal

Seorang keturunan Azeri, Yusuf dibesarkan di London sejak usia tiga tahun. [3]
Ia mulai memadukan beberapa melodi mudah sejak usia tiga tahun[4] , dan tampil di panggung buat pertama kali ketika usia 9 tahun. Ia mulai tertarik dengan musik klasik sejak ayahnya memberinya sebuah buku mengenai dasar-dasar memainkan Tombak (instrumen Persia).
Sebagai seorang remaja, ia mengabdikan diri pada musik klasik dan ikon klasik seperti Chopin dan Mozart, mengatakan bahwa ia mendengarkan Classic FM sejam sehari. [5]
Ketika dalam dilema untuk menentukan pilihan belajar musik atau belajar hukum di King`s College London, ia memilih musik. Meskipun ia mengklaim selalu religius, ia terhubung kembali dengan imannya lewat sebuah 'kebangkitan religius' saat berusia 16 tahun. [6]

Karir

2003-04: Al Mu`allim

Setelah kembali dari Mesir untuk mempelajari bahasa Arab, Yusuf meluncurkan albumnya, Al-Mu'allim pada Juli 2003 dan 2004, sebuah album perkusi yang terdiri dari delapan lagu.[7] Lagu utamanya, "Al-Mu`allim", menjadi sangat populer di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tenggara, memuncaki daftar tangga lagu selama dua belas pekan di Mesir dan Turki, dan menjual total dua juta kopi di seluruh dunia.[8] Percaya bahwa musik dapat menjadi "media yang tepat untuk menyamaikan ide-ide dan berdiskusi dengan masyarakat",[9] ia memadukan insturmentasi perkusi Timur dan melodi Barat di dalam "Al-Mu`allim" dengan fokus di bahasa Inggris dan bahasa Arab. Lagu terakhir, "Supplication", digunakan di film nominasi Golden Globe, "The Kite Runner".[10]
Meskipun album tersebut dideskripsikan sebagai sebuah "proyek untuk memperkenalkan identitas Muslim Inggris",[11] setelah Tragedi 9 September - dengan lagu-lagu yang sangat memuji Nabi Muhammad dan Allah di dalam lagu seperti "The Creator" dan "Ya Mustafa" - album ini menjangkau para pendengar yang tak diperkirakan sebelumnya, tersebar merata di berbagai agama, negara, usia dan suku bangsa. Yusuf "tak sengaja" menamai genre musik barunya sebagai "Pop Islami" dengan memasang sebuah batu pijakan bagi industri musik religius.

Konser dan tur

Sami Yusuf pada 2006, di Belanda menjelang sebuah konser
Tur dan konser Yusuf selama delapan tahun ke belakang sudah ekstensif. Ia terkenal karena konser di Royal Albert Hall dan Royal Concert Hall di Inggris pada 2006, dan tur Jerman yang komprehensif pada 2007.
Ia menggelar konser di hadapan ribuan orang di Bosnia, Kanada, Prancis, Belgia, Finlandia, Austria, Yunani dan Belanda. Ia menggelar tur Amerika Serikat pada 2006 dan 2007, menyanyi di Los Angeles, Detroit, Dallas, Chicago dan New Jersey di tempat seperti LA Shrine Auditorium.
Di Timur Tengah dan Asia, ia konser dihadapan puluhan ribu orang di Kairo dan Alexandria, Qatar, Kuwait, UEA, Algeria, Bahrain, Syria, Yordania, Tajikistan dan Saudi Arabia. Ia menyanyi di hadapan 250,000 orang di Istanbul, Turki, membuat majalah Time melabelinya sebagai Bintang Rock Terbesar Islam.
Di sebuah konser di Azerbaijan, ia menerima sambutan hangat dari "tanah leluhurnya" (Yusuf adalah seorang Azeri, keturunan campuran Iran-Azerbaijan).
Lebih dari 50,00 orang hadir di konsernya di Festival Musik Casa di Casablanca, Maroko, pada 2007, melebihi batas penonton tempat penyelenggaraan.
Di sebuah konser populer di Wembley (disebut sebagai Muslim Live Aid), yang bertujuan menggalang dana dua juta poundsterling untuk bantuan kemanusiaan di Darfur, Sudan. Yusuf menerima video ucapan terima kasih langsung dari Gordon Brown, saat itu menjabat Perdana Menteri Inggris.
Ia menyelenggarakan tur Afrika Selatan pada 2008, di Cape Town, Durban dan Johannesburg, ia menyanyi bersama koir Agape Children Orphanage, menyanyikan We Are Together. Setelah konser di Festival Musik Fez di Fez, Maroko pada 2009, ia setuju mengadakan konser gratis yang sukses menghimpun 100,000 orang dalam sehari.
Ia sudah mengunjungi Turki, UEA dan Qatar untuk mempromosikan Wherever You Are dan akan ke Mesir, Singapura, Malaysia, Yordania dalam waktu dekat.[12]