bubles

Rabu, 07 Januari 2015

Menggenggam Langit-Mu

Aku mulai menyukai hobby ini . Aku mulai mencintainya . Kegilaan ini rasanya sudah mendarah daging . Olahraga ekstrim ini, kebersamaan ini, puncak ini, dingin yang menusuk ke tulang-tulang yang selalu aku rindukan seakan memanggilku untuk kembali dan harus kembali menikmatinya.
Sejengkal lagi tangan ini menggenggam Langit-Mu.
Mendaki itu tak semudah kelihatannya kawan ..
yang kalian lihat hanya ketika kami sudah berada di puncak dengan pemandangan indahnya.
kalian tidak melihat prosesnya .. semak belukar yang kami lalui, tanah berlumpur, hujan, badai, jurang di kanan kiri rela dihadapi untuk mencapai puncak .
begitu juga dengan hidup banyak proses yang panjang dan berbagai masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan untuk mencapai sukses..
hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan..
Think again
kami hanyalah penikmat alam.. ada rasa kepuasan tersendiri dalam batin ini ketika sudah mencapai puncak
Izinkan anakmu ini menjadi apa yang ku mau , Pa.